“ya udah boleh lah, ayoo...,” “Serius Mas?” tanyaku ragu “Asiiikkkkkk....” terakku dalam hati. Setelah sekian lama dalam penantian akhirnya hari yang kutunggu-tunggu terjadi juga. Bayangkan Saudara, hampir sepuluh tahun diriku menaruh ahti opadanya. Berharap ada kesempatan untuk bertemu, yah sekedar untuk menyapa dan melihat goresan senyum dari bibirnya. HARI ITU TERWUJUD. Hari yang indah 14 Mei 2008. Tidak hanya karena atlet-atlet bulu tangkis internasional yang dapat kulihat tetapi juga pahlawanku, serius ini, Hendrawan. Oooohhhhhh,,,,,,sungguh hati ini berdebar-debar tak karuan. Dari jarak lebih dari sepuluh meter aku memerhatikannya, dan tampaknya saking bersemangatnya suara jantungku yang bertalu-talu bisa didengarnya. Aku menunggunya,,,berharap,,,,menanti,,di antara ketidakjelasan. Ia keluar dari Warm Up Hall, santai. Tasnya tergantung di pundak kirinya. Simon dan Tommy di belakangnya mengikuti. Sementara yang lain berebtu tanda tangan dan meminta berfoto bersama Simon, aku m...