Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2010

s t a y

I sit in my corner (like I used to). Wont go anywhere, I'll stay (as always). I sit in my corner, watching you passing me by. I'll wait in my corner so it would easier for you to find me. I'll stay.

all about our mother #4

sometime I think i want do everything based on my own theory. I want to do enything because I want to do it. Dont want anybody distract me with their thoughts, because I have my own theory to do anything I want. I closed my ear, I heard nothing even my mom. But, I forgot, eventhough I have all the theories in my head, my mom has all the experiences. I can't ignore it. Maybe I need to start listen to my mom. she's been there anyway.

sepanjang jalan

masih segar dalam ingatan, kala kita berjalan bersisian di jalan lurus itu. kamu di kanan saya di kiri. kita saling berbagi diskripsi pemandangan dari sisi kita. kamu menceritakan sisi kanan, saya sisi kiri. kita melengkapi gamabaran sekeliling kita. saya percaya yang kamu ucapkan, kamu pun (nampaknya) demikian. cerita-cerita yang kita bagikan sepanjang perjalanan sangat menarik. ribuan kilo jalan yang telah kita tempuh, tak terasa melelahkan, karena kita selalu berjalan beriringan. tetapi, jalan lurus itu ternyata makin lama makin melebar, meskipun berisisian, jarak kita semakin menjauh. hingaa pada akhirnya, kita menemukan persimpangan jalan. saya pilih ke kiri, kamu pun masih setia, kamu ambil jalur kanan. jarak pemisah kita makin melebar. saya tidak mau meratapi pilihan yang membuat kita tidak lagi berjalan berdampingan. saya tidak mau menyesali karena kita berjalan saling memunggungi sekarang. meskipun perjalanan kita membuat kita saling manjauhi satu sama lain, saya yakin kita ma

demi masa

baru tersadar bahwa tiga bulan terakhir, waktu saya terbuang sia-sia. terbuai oleh karisma seseorang, yang sekarang ini bisa dilihat dengan jelas, kalau dirinya itu tidak memberikan banyak manfaat. gerak-geriknya yang manis, tawanya yang menghanyutkan, suaranya yang menyenangkan, ternyata hanya serupa fatamorgana. tiga bulan lamanya saya terbuai. dasar manusia! parahnya lagi, saya merasa rugi dengan semua materi yang sudah saya keluarkan. waktu tak bisa diputar, uang tidak dapat dikembalikan, dan saya tertunduk karena tidak mendapatkan apa-apa. namun, orang yang paling patut disalahkan adalah saya. dengan bodoh dan mudahnya terlena. oh,,,sia-sianya. ** Yeah you're great, you're just part of this lifetime of dreaming That extends to the heart of this long summer feeling ... What a waste, I could've been your lover What a waste, I could've been your friend .: Little Lou, Ugly Jack, Prophet John-Belle & Sebastian ft Norah Jones :.

kikuk

Q: serius mau melakukan itu semua? A: seriuslah, biar masalah ini cepat selesai. Q: risikonya besar. mungkin saja kamu kehilangan semua yang ada sekarang ini. A: i take the risk! I TAKE THE RISK! berkali-kali saya rapalkan sebaris kalimat di atas sebagai penguat nyali sebelum misi dijalankan. banyak yang bilang ada baiknya saya menunggu saja karena memang saya ini ditakdirkan untuk menunggu. kepala ini dengan keras menggeleng. mana mungkin membiarkan perasaan saya ada di tangan orang lain. adalah hak saya untuk melakukan apa yang baik untuk diri ini, terlebih urusan perasaan. seorang teman menghalangi ide untuk memuntahkan isi kepala yang berasal dari hati itu. "akan sangat kasar Fi," ujarnya suatu ketika. manakah yang lebih kasar dan kejam bila saya membiarkan kepala ini berspekulasi tentang segala kemungkinan-kemungkinan. berikan garis bawah untuk "kemungkinan-kemungkinan". saya kurang nyaman dengan kemungkinan, kalau bisa mendapatkan yang pasti mengapa tidak? I

tribute to 20 anonymous persons

"Kalau Efi gak sibuk-sibuk di kampus mending pulang ke Jakarta, mama sakit" sebaris teks singkat yang dikirimkan om saya 4 tahun yang lalu itu masih saya ingat sampai sekarang. mama bukan tipe orang pesakitan, biasanya hanya flu ataupun pusing-pusing. tapi, pertengahan 2006 lalu dia kalah perang melawan nyamuk DBD. walhasil dia harus dirawat di rumah sakit. pengalaman pertama ada anggota keluarga dirawat di rumah sakit. beruntung saya bisa pulang saat itu. kondisi mama sudah lemas. mukanya pucat. rupanya jumlah trombositnya jauh di bawah batas normal. mama harus ditransfusi, kata dokter. mama butuh dua puluh kantung darah, padahal pasien lainnya hanya butuh maksimal lima kantung darah. sayang, stok darah di RSUD tempat mama dirawat tidak ada, oom saya pun harus mengambil di bank darah. PMI beruntung, stok darah sesuai golongan mama banyak. mama tertolong. semenjak saat itu, saya merasa berhutang budi pada 20 orang tak saya kenal yang telah mendonorkan darahnya. mereka ikut me

Duelo

Saya bukan manusia yang bisa merencanakan sesuatu dengan baik. Oleh karena itu, biasanya saya impulsif, lebih menyenangkan, unpredictable. Tapi, untuk hari ini, saya akui, saya sedikit bersiap diri. Persiapan untuk bersenang-senang. Got a message that destroy it all. Yes, saya dapat jawaban, tidak jadi bersenang-senang hari ini. Sayang sekali saya lupa pesan mama, "do not put much hope on something. Never a 100 percent sure you will be happy, just 75 percent. And, the rest for the bitter." Ah, seharusnya saya ingat itu supaya hari ini tidak berjalan buruk-buruk amat. -Duelo-