­
Skip to main content

all about our mother #7

At this moment (and I believe will go on and on) I am such a proud daughter of my mom. 

So it started like this. I had a never ending arguement with a physco. That physco ever mentioned to a friend of mine wanted to throw any kind of drink wether it is hot or not to my face. I am not a silent person for this kind of stuf, told every close friend I have, my guy, and also my mom. By far, both my guy and mom gave the best response. But, my mom's is the best.

"I will slap him on his face he ever touch your hair. It ain't easy to raise and look after a kid and I won't let any harm happen to her!"

She was cooking at that time with a knife on her right hand. I wiped a bit and also gigled. She might have a petite posture but I believe the beast within her is really strong to beat anyone. That beast is an expression of love, care, and affection.

I don't want to thank that physco, but well I need to take a positif point from everything. Because of his will, my mom showed her affections to me.

Tho I believe she will never ever hit anyone. I am still a proud girl with her mom.

Comments

  1. right to be, love your mom and take example from her for when u'll have your kids!
    Ciao!

    ReplyDelete

Post a Comment

thank you for reading and feel free to comment :)

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...

El Orfanato

Category: Movies Genre: Horror you can not forget your childhood. terlebih bila masa kanak-kanak itu dihabiskan teman-teman sebaya. meskipun tidak punya ayah ibu, tetap saja senang bermain dengan teman. itulah yang terjadi pada Laura (Belén Rueda) yang membeli panti asuhan tempat dulu dirinya tinggal sebelum diadopsi. bersama suaminya, Carlos (Fernando Cayo), dan anak adopsi mereka, Simon (Roger Princep), Laura menempati rumah barunya. Ia dan suaminya berniat mengasuh beberapa anak handicap di rumah tersebut (teman-teman panti asuhan Laura dulu handicap juga). namun, masalah muncul saat Simon memiliki teman khayalan. awalnya Laura dan Carlos tidak terusik, tetapi lama kelamaan kelakuan Simon membuat kedua orang tuanya gusar. hingga suatu hari Simon menghilang tanpa jejak. satu hal yang diingat Laura sebelum kehilangan anak semata wayangnya adalah Simon ingin bermain ke rumah Thomas, la casita de Thomas. yang menjadi masalah adalah apakah Thomas nyata atau tidak. semua usaha telah ...

Kamboja: Wake Up Call!

Sekuat tenaga saya mengerjapkan mata. Masih dini hari, hampir pukul dua malam. Pipit dan saya sudah siap menunggu jemputan bus malam, siap menuju tujuan perjalanan berikutnya, Phuket, Thailand. Saya masih beradaptasi dengan cuaca Siem Reap pagi itu yang sangat ekstrem gerahnya. Saya juga masih menenangkan diri akibat kebodohan beberapa jam sebelumnya, melewatkan waktu lebih panjang bersama Jes. Ohhh... my! Tuk tuk jemputan datang, mengantarkan kami ke tempat berkumpul untuk kembali menunggu bus ke perbatasan Poi Pet datang. Kami dengan mata masih mengerjap duduk di sebuah sudut. Rasa kantuk membuat kami malas berbasa-basi dengan calon penumpang lainnya, seorang pria bule dan dua perempuan Jepang. Dalam diam, kami terus menunggu. Tiba-tiba dia datang. Wanita muda mungil. Tanpa diberi tahu, saya yakin dia orang Jepang, mata dan kulitnya penunjuknya. Berbeda dengan kami, wajahnya cerah dan dengan ramah menyapa kami. Dia yang bernama Eri sibuk berbicara dengan Pipit, sementar...