Seorang teman mempertanyakan pilihan saya. Bukan, hal itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan urusan pilpres. Ia mempertanyakan pilihan saya untuk menjalin hubungan dengan pasangan saat ini. Dibilangnya karena masa depan yag tidak pasti, mengapa saya mau menghabiskan waktu dengan pasangan yang penghidupannya saat ini masih labil. Berbeda dengan pria pujaanya yang memiliki penghidupan ,saat ini, yang layak. Hal yang sama diharapkan terjadi pada masa depan. Sebenarnya dia tidak membandingkan kantong pasangan siapa yang paling tebal, tetapi mempertanyakan ketidaksukaan saya pada pria-nya. Saya pun beralasan bahwa pujaannya itu berkelakuan buruk pada saya, kalaupun saya mendukung hubungan mereka lebih karena si teman terlihat bahagia berpasangan dengan pria itu. Saya agak merenung dan mengulang kembali ucapan teman, "penghidupan pria-mu tidak stabil, berbeda dengan pria saya yang pekerjaannya mapan". Apakah saya salah menentukan pilihan? Saya termasuk p...