Sepertinya Sabtu (12/1/2008) tidak berbeda dengan hari-hari biasanya di Kota Bandung. Jumlah jam dalam sehari itu tetap 24, jelas tidak berbeda. Hanya saja hari itu merupahan H-1 sebelum seri Harry Potter dan Relikui Kematian (HPdRK) terbit. Seperti pecinta-pecinta hikayat penyihir itu, gw pun pergi ke Bandung, demi memeriahkan penyambutan seri terkahir novel yang hebat itu.
Ah,,,,
Acara baru dimulai jam sepuluh malam, tidak sedikit juga yang mengantri untuk bisa masuk mengikuti acara yang diadakan oleh si toko buku. Lumayanlah,,,,ketemu sama orang-orang yang punya minat yang sama.
Permainan di dalam toko buku pun lumayan seru, tapi sayangnya gw terlalu dini untuk kalah. Gw ma kelompok, Hufflepuff, cuma menang di babak pertama. Gara-gara gagal di babak kedua gw, tidak bisa ikut permainan lainnya. Payah,,,,tapi cukup lumayanlah. Setidaknya gw dapat buku gratis,,,,yuhuuhuu...
Walaupun disambut agak cupu oleh si empunya toko buku, akhirnya “anak” yang telah lama kutunggu kelahirannya dijual di pasaran. Yess!!!! Cetakan pertama. Pernah ada yang bilang apa bedanya cetakan pertama dengan cetakan-cetakan sesudahnya, yah,,,kalo dari isinya sih tidak beda. Yang bikin beda itu perasaan menjadi salah seorang pertama yang memiliki sesuatu. Tidak munafik kalo terkadang gw beli sesuatu bukan hanya karena fungsinya, tetapi juga gengsi. Barang itu memberikan simbol tertentu.
Gw rasa mereka yang datang malam itu juga punya perasaan yang hampir sama kaya gw. Menjadi yang pertama memiliki seri terkahir Harry Potter bagi yang benar-benar menyukai pasti sebuah kenikmatan tersendiri. Apalagi kebetulan si toko buku juga memberikan souvenir tambahan bagi mereka yang memesan buku itu. Sebuah tas, dan bagi mereka yang datang sebelum peluncuran buku tersebut mendapatkan sebuah pin asrama-asrama Hogwarts (gw dapet Hufflepuff).
Ada makna lain dari sekedar sebuah buku, tas, dan pin yang kami dapatkan malam itu. Kesemua yang sudah disebutkan tadi adalah lambang kecintaan, pengorbanan, dan kesungguhan menyukai sesuatu. Walaupun gw agak kecewa dengan tas yang tidak lebih bagus dari tas sebelumnya, tetap saja gw suka memilikinya. Pertama, karena tas itu penanda kalau gw memiliki buku HPdRK. Kedua, orang pun bakal tau kalau gw adalah seorang penyuka Harry Potter dan kawan-kawannya. Ketiga, orang pun tau kalau gw membeli buku tersebut.
Ah,,,,
Acara baru dimulai jam sepuluh malam, tidak sedikit juga yang mengantri untuk bisa masuk mengikuti acara yang diadakan oleh si toko buku. Lumayanlah,,,,ketemu sama orang-orang yang punya minat yang sama.
Permainan di dalam toko buku pun lumayan seru, tapi sayangnya gw terlalu dini untuk kalah. Gw ma kelompok, Hufflepuff, cuma menang di babak pertama. Gara-gara gagal di babak kedua gw, tidak bisa ikut permainan lainnya. Payah,,,,tapi cukup lumayanlah. Setidaknya gw dapat buku gratis,,,,yuhuuhuu...
Walaupun disambut agak cupu oleh si empunya toko buku, akhirnya “anak” yang telah lama kutunggu kelahirannya dijual di pasaran. Yess!!!! Cetakan pertama. Pernah ada yang bilang apa bedanya cetakan pertama dengan cetakan-cetakan sesudahnya, yah,,,kalo dari isinya sih tidak beda. Yang bikin beda itu perasaan menjadi salah seorang pertama yang memiliki sesuatu. Tidak munafik kalo terkadang gw beli sesuatu bukan hanya karena fungsinya, tetapi juga gengsi. Barang itu memberikan simbol tertentu.
Gw rasa mereka yang datang malam itu juga punya perasaan yang hampir sama kaya gw. Menjadi yang pertama memiliki seri terkahir Harry Potter bagi yang benar-benar menyukai pasti sebuah kenikmatan tersendiri. Apalagi kebetulan si toko buku juga memberikan souvenir tambahan bagi mereka yang memesan buku itu. Sebuah tas, dan bagi mereka yang datang sebelum peluncuran buku tersebut mendapatkan sebuah pin asrama-asrama Hogwarts (gw dapet Hufflepuff).
Ada makna lain dari sekedar sebuah buku, tas, dan pin yang kami dapatkan malam itu. Kesemua yang sudah disebutkan tadi adalah lambang kecintaan, pengorbanan, dan kesungguhan menyukai sesuatu. Walaupun gw agak kecewa dengan tas yang tidak lebih bagus dari tas sebelumnya, tetap saja gw suka memilikinya. Pertama, karena tas itu penanda kalau gw memiliki buku HPdRK. Kedua, orang pun bakal tau kalau gw adalah seorang penyuka Harry Potter dan kawan-kawannya. Ketiga, orang pun tau kalau gw membeli buku tersebut.
Memang sangat SOMBONG sekali pisan banget. Ngaku deh kalo n-ach (needs for achievement) gw tinggi banget. Tapi, kalo itu memang gw mau diapain lagi. Nah,,,,makanya gw agak kurang suka kalo ada yang awalnya bilang tidak suka Harry Potter dan kemudian tiba-tiba kegirangan waktu mendapatkan souvenir yang seperti punya gw tapi siapa sih yang tidak suka barang gratis?). Apa mereka pernah berusaha seperti gw? Apakah mereka pernah memberikan pengorbanan sebesar gw? Waktu melihat keadaan seperti ini rasanya balik ke zaman sekolah dulu,,,,sakit hati karena temen yang nyontek ke kita malahan dapat nilai lebih bagus dari pada gw. Sial....
Yang menjadi masalah utamanya adalah kalau dia memakai souvenir yang didapatnya itu rasanya agak kurang enak dilihat. KARENA DIA BUKAN PENYUKA HARRY POTTER!!!!!!!!!!!!!
Kalau begini caranya gw ga bakal pake souvenir, khawatir ada yang berprasangka kalau gw bukanlah seorang pecinta Harry Potter. Soalanya kan ada yang mendapatkannya tetapi tidak benar-benar menyukainya. Sebel...
Ah,,,
Peduli amat dengan orang yang bilang gw sombong,,,
Kalo sudah menyangkut sesuatu yang gw suka mulai diusik oleh orang lain, gw tidak peduli dengan pendapat orang....
Yah,,,inilah gw.
The Unfaithfull Chaser.....
Comments
Post a Comment
thank you for reading and feel free to comment :)