Lousy...lousy...lousy year end!
Payah...payah...payah...akhir tahun!
Hmmm,,,mengapa menyedihkan begini. Sementara selama ini saya selalu meyakini bahwa hidup saya indah. Tak perlu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di depan selama sekarang saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Tapi yah mau bagaimana lagi.
Kalau memang payah seharusnya ada penyebabnya kan? Mari kita runut ke bulan-bulan awal tahun ini. Kita telaah apakah memang benar tahun ini payah?
JANUARI: UAS semester VII. Sudah lupa apa saja mata kuliah yang saya ambil. Tapi, ada satu yang saya ingat, MPK II. Mengapa ingat? Karena nilai saya lebih bagus dari Pipit. WOW!!! Hebat. Muka Pipit akan cemberut kalau saya mulai mengingatkan nilai kami. Hahahahahaha...bulan ini saya juga disibukkan dengan “memburu” tempat untuk magang (job training), sementara teman-teman saya sudah memulai, saya masih mencari. Ah,,ini semua gara-gara saya tidak lulus satu mata kuliah semester sebelumnya. Tapi, berkat sedikit trik. Saya pun bisa magang. “ada lowongan di koran R” kata seorang teman. Mendaftarlah saya di sana. Wah saya kebagian jatah untuk Maret 2008. tak apalah daripada tidak ada kepastian sama sekali. Dan, akhirnya saya pun menunggu.
FEBRUARI: JAKARTA BANJIR. Terperangkaplah saya di dalam rumah. Kejadian ini berbarengan dengan peristiwa yang membuat saya tidak begitu lagi percaya dengan adanya teman nyata. Yah,,,saya sih menyalahkan orang lain untuk masalah ini. Saya disakiti. Sepele sekali masalahnya tetapi yang membuat ini menjadi tidak sepele karena yang melakukannya adalah seorang teman dekat saya. Ooohhhh,,,,sakit. Lama sekali sembuhnya. Sakit karena saya tidak bisa bersikap seperti biasa kepada teman saya itu, juga saya tidak bisa mengungkapkan masalah saya padanya. Banyak orang yang terseret ke dalam rasa sakit hati saya ini (akan diceritakan selanjutnya). Tapi untungnya saya bisa menceritakan masalah ini pada seorang teman saya yang lain.
MARET: magang-magang-magang. Yah,,,dimulai dari 3 Maret 2008. Menyenangkannya hari pertama ini. Saya melihat dirinya berdiri di sebelah sana. Sejak hari itu masa-masa magang saya pun selalu menyenangkan. Dimarahi narasumber tidak terasa berat, karena setelahnya saya bertemu dengannya. Peristiwa lain yang menyenangkan adalah saya bisa berjalan-jalan dan berkumpul dengan orang-orang yang tidak saya ketahui identitasnya, selain mereka adalah Plettonic. Memang bertemu dengan orang baru itu suatu keharusan, bila tidak mau digerogoti dengan rutinitas yang itu-itu saja. Dari perjalanan ini pun saya mendapat pelajaran penting lain. Pentinglah pelajaran ini. Karenanya saya makin tergila-gila pada si orang itu. Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah “mengapa isi kepalanya bisa sebagus itu?”
APRIL: tak banyak kejadian istimewa. Magang selesai. Mengulang sebuah mata kuliah dan mengikuti kelas seminar. Semester ini berjalan singkat, yah karena seminggu hanya datang dua kali ke kampus. Oohh,,,saya pun sibuk mencari “daerah jajahan” baru untuk magang. Inginnya sih di stasiun tv yang menurut saya oke. Eh,,,ditunggu-tunggu tapi tidak ada panggilan. Untungnya saya tidak hanya memasukkan lamaran di satu tempat, akhirnya saya pun mendapat tempat magang lain. Yang menjadi masalah adalah magang baru bisa dilaksanakan pada Agustus 2008. Arggghhhh,,,menunggu empat bulan. Hubungan saya dengan teman-teman SMA pun kembali menghangat, terutama dengan Ilham. Kurang ajarnya anak satu ini membuat sebuah lelucon yang tidak okey. Mau marah besar pun tidak bisa “APRIL MOP Fi, tidak boleh marah,” ia berkelit. Damn! Di bulan ini jabatan yang selama ini saya anggap sebagai beban akhirnya pun lepas. Ah,,,leganya. Tidak akan ada lagi mimpi-mimpi buruk yang selalu datang menjelang detik-detik penerbitan.
MEI: memiliki masalah dengan teman dekat memang tidak enak. Baik saya maupun teman pun merasakan demikian. Akhirnya di suatu kesempatan terjadilah sesi curhat-curhatan. Saya adalah orang yang hanya mau mendengar untuk urusan yang satu ini, saya tidak mau didengar. Tak bisa saya berbicara masalah pribadi di depan banyak orang. Anehnya acara malam itu seakan-akan membuat saya menjadi bintangnya. Urutan orang-orang yang curhat ditentukan oleh putaran bonggol jagung, dan entah mengapa saya menjadi yang terakhir. Padahal dari awal saya selalu memposisikan diri sebagai moderator, pikir saya akan aman kalau posisi ini ditangan saya. Iya lah, kan saya tidak akan ditanya-tanya. Tapi, tetap saja tidak demikian. Save the best for the last. Wah,,,keluar semua yang selama ini saya pendam. Yah biarkanlah mereka yang menilai mengenai diri ini. Dan entah mengapa sejak bulan ini saya tidak punya tujuan hidup. Kaki berjalan dengan sendirinya, biasanya saya baru melangkah setelah ada keputusan dari kepala ini. Hidup saya jadi otomatis. Woow!!!!! Dari awal dimulainya tahun 2008 saya sempat takut akan menghadapi SIKLUS THOMMY. Apa lagi ini? Saya membuat sebuah siklus dalam hidup saya, nah salah satunya siklus ini. Jadi begini, saya menyadari akan terjadinya siklus ini semenjak Maret 2008. Flash back sedikit pada tahun 2004 saya ingin sekali bertemu dengan SONY DWI KUNCORO, tapi tidak kesampaian dan baru setahun setelahnya saya bertemu dengan pujaan saya itu. Nah, di tahun 2008 saya kan ingin sekali bertemu Letto dan saya takut kejadian empat tahun lalu akan terulang. Taetapi ternyata tidak, siklus itu tidak terjadi. Mengapa namanya THOMMY? Sebuah kebetulan yang unik sebenarnya, tahun 2004 & 2008 Jakarta menjadi tuan tumah penyelenggaraan Thomas & Uber Cup. Tepat 14 Mei 2008 saya bertemu Sony dan juga HENDRAWAN. Indahnya bulan ini.
JUNI: tak ada yang menarik, kecuali perasaan saya terhadap seseorang yang semakin mebuncah. Kehebatannya bikin saya hampir muak menceritakan tentang dirinya pada teman-teman saya. Bukan muak karena dia tidak okey, tapi saya muak melihat muka teman saya yang mulai bosan kalau saya terus menerus menceritakan dirinya setiap ada kesempatan. Tetapi, tanpa teman-teman dan saya sendiri sadari ternyata perasaan saya bukan untuk dia, tetapi yang lain. Bulan ini juga Piala Eropa diadakan, sebuah opening ceremony pun diadakan oleh stasiun tv yang menjadi empunya hak siar kejuaraan tersebut. Tebak, siapa yang menjadi pengisi acaranya? Letto. Plettonic Jakarta mengajak untuk menonton, tapi ortu tidak mengizinkan. Jadi saja saya ngambek, tidak tanggung-tanggung sebulan penuh ngambeknya. Untung saja saya masih sering ke Jatinangor jadi aja ada pelarian. Kebetulan juga seoprang teman menawarkan sebuah pekerjaan yang menarik. Habis juga bulan ini.
JULI: my birthmonth. Seharusnya menjadi menarik, nyatanya tidak. Saya masih cemberut kalau di rumah. Mama selalu mengomel. Oohhh,,,,saya durhaka sekali. Sepertinya bulan ini menjadi titik balik pribadi saya. Di awali dari bulan Mei (saya mulai bisa tidak sedikit tertutup), bulan Juli pun saya menceritakan perasaan saya yang sebenarnya pada seorang teman. Ia menanggapi dan tetapi dia hanya mengangguk-angguk saja, tidak ada solusi yang ditawarkan kepada saya. Damn, padahal untuk yang satu itu saya butuh solusi darinya. Why? Saya pikir kalau sudah saya ceritakan saya menjadi tenang, nyatanya tidak saudara-saudara. Terkadang bercerita pada seorang teman tidak selamanya menguntungkan. Karena saya sebal, akhirnya saya menjauh. Bodoh! Perbuatan ini justru membuat saya makin sakit, lah,,,kok menjauh dari teman. Bodoh! Umur 22 saya diawali dengan perbuatan yang memalukan. Saya tidak mengekos lagi. Seorang teman SMA saya pun menikah di awal bulan ini. Uniknya,,,yang heboh mengundang teman-teman sekelas dulu adalah saya dan Ilham. Tiba-tiba saja kami menjadi humas bagi teman-teman. Haha. Saya masih ingat tanggal 4 Juli 2008 merupakan hari pertama saya mendengar lagu Betapa milik Sheila on 7 untuk beberapa lama lagu ini menjadi soundtrack hidup saya sebelum digantikan lagu Yang Terlewatkan yang dipopulerkan grup musik yang sama.
AGUSTUS: magang lagi. Stasiun tv yang dianggap oleh beberapa teman kurang okey ini ternyata memberikan saya banyak pelajaran. Saya pun akhirnya mempunyai tujuan hidup lagi. Tujuan yang akan saya capai setelah lulus kuliah nanti. Seseorang membuat saya rendah, namun sekaligus membakar semangat saya dalam waktu yang bersamaan. Terima kasih Mas! Saya pikir dengan kembalinya saya magang dan mendapatkan kesibukan baru, masalah saya dengan seorang teman akan mulai selesai, tetapi tidak. Malah makin memuncak, saya selalu terngiang-ngiang akan keacuhannya. Akibatnya, saya jadi malas ke Jatinangor. Mengapa? Selain tidak ada kosan, saya juga takut bila bertemu dengannya. Tak sanggup diacuhkan lagi. Berbeda dengan hubungan saya dengan teman yang di Jatinangor, hubungan saya dengan teman SMA makin okey. Ani menikah bulan ini, berarti ada satu lagi kesempatan untuk kami kembali berkumpul. Lama sudah tidak bertemu dengan teman-teman, terutama teman berantem saya dulu. Ah,,,kau. Tidak pernah sekalipun memuji saya, padahal sudah lama tak bersua.
SEPTEMBER: tidak ada yang saya kerjakan lagi, magang selesai, mata kuliah pun sudah dilalap semua. Apalagi? Mulai memikirkan skripsi. Dapatlah saya sebuah masalah. Saya berkonsultasi dengan seorang teman yang saya anggap sebagai THE GURU. Berbekal kata BAGUS darinya saya pun memformulasikan sebuah masalah. Saya cari bahan-bahannya. Tetapi,,,saya masih malas. Waktu sebulan terasa cepat berlalu. Hasil apa yang saya dapat? Tidak ada selain saya menyelesaikan puasa Ramadhan saya tahun ini.
OKTOBER: LEBARAN. Yah,,,begitu-begitu saja. Rutin seperti biasa. Eh,,,sepupu saya menikah bulan ini. Dan pernikahannya menjadi bahan omongan di keluarga besar Mama. Ah,,,ada orang menuju kebahagiaan kok repot sih. Hal remeh-temeh dipermasalahkan. Mudah-mudahan saat waktunya tiba untuk saya menikah hal seperti ini tidak akan terjadi. Butuh dua bulan bagi saya untuk menyelesaikan usulan masalah saya. Kemudian saya kumpulkan dengan motto nothing to loose. Diterima Alhamdulillah, ditolah yah cari masalah lagi. Karena sering di Jatinangor membuat perasaan saya makin tidak menentu, takut ketemu dengan teman membuat saya selalu pulang kampus langsung mengumpat di kos Ceuceu (saya menginap beberapa hari di sana). Salah satu peristiwa yang paling menyedihkan dalam hidup saya terjadi di bulan ini. MUHAMAD SYAWAL yang kehadirannya sudah lama saya tunggu-tunggu tidak jadi membuat saya tertawa. Dirinya lebih memilih langsung bertemu dengan penciptanya tanpa sebentarpun memberikan senyum termanisnya. Cioau mi nino...
NOVEMBER: usmas saya diterima. Dan, saya pun memulai untuk mengerjakan skripsi. Diperlukan beberapa perubahan untuk usmas saya, maka saya pun kembali ke Jakarta. Seminggu di rumah karena kondisi tubuh yang menurun membuat saya malas mengerjakan revisi usmas. Butuh waktu dua minggu agar revisi itu selesai. Seharusnya tidak perlu selama itu. Padahal, dalam waktu 10 jam saya sudah bisa menyelesaikannya. Payah! Tak kuat karena selalu diacuhkan saya mengajak teman saya mengobrol, bayak cerita keluar dari mulutnya (iyalah empat bulan kami tidak bertemu). Semuanya diceritakan. Tetapi, giliran saya bercerita tak dihiraukannya. Saat saya berbicara dirinya sibuk dengan ponselnya. Kurang ajar. Di hari itu juga sebuah pernyataan keluar dari mulutnya. Ooowww....heran saya dibuatnya. Karena tak sanggup menyimpannya sendiri, teman-teman pun menjadi tempat mencurahkan isi hati. Mereka sependapat dengan saya kalau dia dangkal dan kurang ajar sekaligus tidak bisa menentukan pilihan.
DESEMBER: dulu saya tidak pernah tau bagaimana rasanya saat ditanya “sudah bab berapa?” atau “bagaimana skripsi?” terkadang saking kesalnya dengan pertanyaan “kapan lulus?” saya akan menjawab “KAPAN-KAPAN!” sambil tertawa. Sekarang saya paham. Menyebalkan. Ada apa sih orang-orang, mengapa sih mereka perhatian? Hahahahaha...diperhatiin kok marah. Tak tahu lah. Saya jadi sedikit malas kalau ada orang yang menanyakan hal ini. Mind ur own! Tetapi terkadang pertanyaan mereka sangat baik bila dijadikan cambuk, buktinya karena banyak yang menanyakan skripsi, saya pun mulai mengerjakan pelan-pelan. Serius pelan banget malah, santai aja. Apalagi setelah papa berangkat tugas. Saya pun jadi semakin santai. Parah! Satu persatu teman saya lulus kuliah. Dea, Tika, Alinda sudah selesai Agustus kemarin, Jono November, Noe rampung Desember, Adit sudah wisuda awal bulan ini, bahkan Roy selesai pendidikan bulan ini. Saya jadi mengiri. Maka dari itu, sekarang pun saya sedang berusaha mengejar mereka. Kejadian di bulan Februari sempat akan terulang lagi bulan ini. Ilham berbuat hal yang aneh, dan saya menganggap perbuatannya itu merendahkan dirinya. Saya saja yang mendengar jadi panas. Untungnya tidak berlangsung lama karena saya langsung mengutarakan perasaan saya mengenai hal itu.
Yah,,,begitulah kehidupan saya satu tahun ini. Sebenarnya banyak juga sih yang tejadi,,,tetapi saya tetap saja merasa tahun ini kurang okey. Mungkin karena banyak waktu saya yang terbuang untuk tidak melakukan apa-apa. Ah,,tidak okeynya hidup saya tahun ini kan saya yang buat jadi demikian. Kata seorang teman kalau ingin tahun depan menjadi lebih baik, buatlah resolusi. O ya? Dari beberapa tahun terakhir ini saya membuat resolusi, tapi nampaknya tak ada satu pun yang terwujud.
Jadi apakah tahun depan akan ada resolusi?
Nampaknya tidak.
Sekarang saya nampak menikmati hidup tanpa rencana. Saya masih suka dengan kaki ini yang bergerak dengan sendirinya tanpa menunggu perintah dari kepala.
I do love surprises!
Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...
Comments
Post a Comment
thank you for reading and feel free to comment :)