Skip to main content

LETHOLOGICA

Lethologica: is psychological disorder that inhibits an individual’s ability to articulate his or her thoughts temporarily forgetting key words, phrases or names in conversation. Apalah arti Letto? Si pemilik nama pun mengakui bahwa tidak arti yang pasti untuk nama itu. Arti nama itu adalah LETTO atau nama itu sendiri. Sabrang, Patub, Dhedot, dan Ari lah LETTO. Mereka berempat sedang membuat arti untuk nama yang mereka ciptakan itu. Mereka berusaha memberikan arti untuk nama yang mereka buat. Bagaimana? Dengan bermusik. Musik yang mereka gubah sendiri. Musik yang berasal dari pengalaman mereka sendiri. Musik yang tercipta dari pengetahuan mereka sendiri. Tiga album sudah mereka lahirkan. Pertama, Truth, Cry & Lie, hits pertama mereka adalah Sampai Nanti Sampai Mati. Sebuah lagu yang memaksa setiap orang untuk berjuang. Tanpa pantang menyerah, sampai nyawa yang diberikan Tuhan diambil kembali. Boleh dikatakan kekuatan grup musik dari Kota Gudeg ini berada pada kematangan liriknya. Tiap kata berima yang mereka ciptakan mempunyai makna yang cukup dalam. Ada juga yang mengatakan lirik mereka cukup puitis. Entah, ada kekuatan apa lagi dari lagu-lagu yang mereka buat, tidak sedikit lagu mereka menjadi soundtrack sinetron. Seolah-olah mereka terlahir sebagai band aliran soundtrack. Heu... Kedua, Don’t Make Me Sad. Tak beda dengan album pertama, ada lagu dari album ini yang menjadi soundtrack sinetron. Uhhh,,,,benar-benar spesialisasi soundtrack. Tak sedikit orang yang beranggapan kalau Letto lebih sering menciptakan lagu yang santai dan tidak berisik. Anggapan itu serta merta dimentahkan oleh Letto, Permintaan Hati menjadi anomali dari sebmua lagu yang pernah mereka buat. Bahkan, menurut saya lagu ini membuat orang tercengang dan mengatakan “Oh,,,mereka (Letto) bisa juga menciptakan lagu “keras”!”. Ahh,,,apalah artinya hidup kalau kita selalu begitu-begitu saja. Apalah menariknya hidup kalau selalu memakai baju dengan warna yang sama. Seakan-akan itulah yang ingin ditunjukkan oleh Letto di album ketiganya, Lethologica. Seperti kedua album sebelumnya yang menamakan albumnya seperti salah satu judul lagu mereka, di album ini Letto menunjukkan warna baru. Tidak hanya dari aransemen musik yang cenderung “muda” pencipta lagu di album ini tidak lagi “dikuasai” Sabrang dan Cornel (additional player), Patub dan Widi (additonal player) pun ikut menyumbangkan ide. Lirik-lirik lagu mereka di album ini lebih sederhana, tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, lebih mudah dimengerti. Kata-kata yang dipakai tidak serumit yang terdahulu. Ringan. Saya jadi berpikir kalau mereka sedang membidik pasar remaja yang tidak terlalu mau diribetkan dengan kata-kata yang harus dicerna dengan usaha yang keras oleh otak. Aransemen pun dibuat demikian,bila dalam album-album sebelumnya musik terdengar lebih mendayu-dayu, album ketiga ini lebih ceria. Serti lagu Itu Lagi Itu Lagi dan Layang-Layang yang agak sulit bila mendengarkannya tidak menggerakkan kaki sekalian. Tidak berbeda dengan album sebelumnya, album kali ini pun sarat makna. Sesimpela apapun lagu yang mereka bawakan saya masih bisa merasakan “dorongan semangat” yang mereka berikan. Sama seperti lagu Sampai Nanti Sampai Mati, saya pun mendapatkan semangat untuk terus berjuang dari lagu Layang-Layang. Mengapa harus berhenti walau sudah malam? Ahh,,,Lethologica. Mungkin kata itu yang cukup menggambarkan album ini. Kata itu pula yang juga bisa sepadan dengan pengertian dari kata “Letto”. Tak ada kata yang bisa menggambarkan keunikan album ketiga mereka. LETHOLOGICA!

Comments

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...
"Dear boys, be the guy you would want your daughter to be with." .: unknown :. Me: the question is what if the boy doesn't want any kid? Her: let's the universe conspire to help us stay away from that kind of boy

Kekasih Hati

malam itu lah malamku ketika aku bertemu denganmu dalam hati ku tersedu tanganku tergenggam menahan haru mataku tak lepas darimu walaupun ku sendiri ragu bunga menebar sejuk wewangian malam itu ku tak mampu menahan rasa yang tak menentu lalu muncullah rasa di dalam benakku ku tak pantas memandangi wajahmu rindu itu belum hilang walau pertemuan itu terkenang dalam hatiku berdoa jangan sampai aku pernah terlupa padamu penjaga hidupku tak pernah meninggalkan aku Sewaktu membaca lirik dan mendengarkan lagu “Bunga di Malam Itu”, gw ngerasa “ God , ni lagu pas banget sama apa yang gw rasain”. Berkali-kali lagu ini terus gw puter. Berhari-hari lagu ini gak keluar dari playlist lagu gw. Sumpah! lagu ini bisa jadi gambaran apa yang sedang gw rasakan saat-saat ini. Kalo boleh berlebihan, lagu ini bisa jadi original soundtrack hidup gw (lebaiiiiiiii.....). Nah, karena tidak puas dengan membaca lirik tersebut akhirnya gw mencari tahu te...