Seumur hidup saya baru ada dua mimpi yang benar-benar bikin saya tersenyum. tersenyum lebar karena saya menyukainya. Tidak biasanya saya menyukai mimpi. Saya lelah bila dalam tidur pun otak ini harus bekerja. Namun, dua mimpi yang saya sebutkan di atas tidak demikian. Kedatangannya justru memberi warna tambahan dalam hidup saya yang terkadang kurang warna cerah.
Yah,,,mimpi, tidak nyata. Tidak mungkin terjadi (kata sebagian orang). Tetapi, untuk dua mimpi yang terjadi beberapa waktu yang lalu saya tidak peduli akan kenyataannya. Saya hanya senang pernah bermimpi semacam itu. Saya hanya berbahagia saya pernah merasakan kesenangan macam yang saya dapatkan dalam mimpi.
Mimpi...O...Mimpi...indahnya.
Saya memang tipe orang yang hanya mau mengingat mimpi-mimpi senang. Malas mengingat mimpi yang sedih. Untuk apa bersedih tentang suatu hal yang tidak nyata. Malas.
Dua mimpi yang sudah menggoreskan garis melengkung di wajah saya itu memang tidak mungkin menjadi nyata. Hanya saja kenyataan keinginan saya menjadi nyata dalam mimpi sudah cukup bagi saya. Kasarnya, hanya dengan mimpi saya bisa memiliki Jaguar tanpa perlu lelah-lelah mengumpulkan pundi-pundi yang berisikan koin emas (mohon dibedakan antara mimpi dengan berkhayal).
Hahaha...dua mimpi pertama itu lah yang membuat saya selalu tersenyum. Selalu merasa kembali bersemangat bila habis merasa rendah. Ah,,,tidak muluk-muluk mimpi saya itu, hanya mimpi bertemu dengan orang yang membuat saya bersemangat. Hah..sebegitunya berpengaruhnya orang itu, sampai-sampai mimpi bertemu dengannya pun membuat pipi saya merona.
Ah,,,dasar saya manusia.
Sekarang bertambah lagi koleksi mimpi penyemangat itu. Semalam saya bermimpi dengan orang yang selama ini saya anggap sebagai “panutan”. Ah,,,senang rasanya bisa bercengkrama dengan dirinya. Bisa memanggil namanya, dia pun hapal nama saya. Saya bisa melihat mulutnya membuka menutup dan mendengar pita suaranya bergetar saat memanggil nama saya.
Ahh,,,indahnya.
Saya tidak terlalu berharap dalam dunia nyata panutan itu akan menyapa saya seperti itu. Sekali lagi saya senang karena kejadian itu nyata dalam mimpi. Saya tahu hal tersebut tidak akan menjadi nyata. Tapi yang saya tahu, kedatangannya dalam mimpi saya malam kemarin akan kembali menggoreskan garis melengkung yang tegas di muka saya.
Senyum kebahagiaan...
Senyum kerinduan...
Hahaha...romansa dalam mimpi itu masih terasa. Tak tahu akankah rasa itu akan cepat hilang atau tidak. Tak peduli ah,,,sekarang saya sedang menikmati kembali “rasa” mimpi itu....
Comments
Post a Comment
thank you for reading and feel free to comment :)