Skip to main content

Mimpi Sebenarnya Mimpi



Seumur hidup saya baru ada dua mimpi yang benar-benar bikin saya tersenyum. tersenyum lebar karena saya menyukainya. Tidak biasanya saya menyukai mimpi. Saya lelah bila dalam tidur pun otak ini harus bekerja. Namun, dua mimpi yang saya sebutkan di atas tidak demikian. Kedatangannya justru memberi warna tambahan dalam hidup saya yang terkadang kurang warna cerah.



Yah,,,mimpi, tidak nyata. Tidak mungkin terjadi (kata sebagian orang). Tetapi, untuk dua mimpi yang terjadi beberapa waktu yang lalu saya tidak peduli akan kenyataannya. Saya hanya senang pernah bermimpi semacam itu. Saya hanya berbahagia saya pernah merasakan kesenangan macam yang saya dapatkan dalam mimpi.



Mimpi...O...Mimpi...indahnya.



Saya memang tipe orang yang hanya mau mengingat mimpi-mimpi senang. Malas mengingat mimpi yang sedih. Untuk apa bersedih tentang suatu hal yang tidak nyata. Malas.



Dua mimpi yang sudah menggoreskan garis melengkung di wajah saya itu memang tidak mungkin menjadi nyata. Hanya saja kenyataan keinginan saya menjadi nyata dalam mimpi sudah cukup bagi saya. Kasarnya, hanya dengan mimpi saya bisa memiliki Jaguar tanpa perlu lelah-lelah mengumpulkan pundi-pundi yang berisikan koin emas (mohon dibedakan antara mimpi dengan berkhayal).



Hahaha...dua mimpi pertama itu lah yang membuat saya selalu tersenyum. Selalu merasa kembali bersemangat bila habis merasa rendah. Ah,,,tidak muluk-muluk mimpi saya itu, hanya mimpi bertemu dengan orang yang membuat saya bersemangat. Hah..sebegitunya berpengaruhnya orang itu, sampai-sampai mimpi bertemu dengannya pun membuat pipi saya merona.



Ah,,,dasar saya manusia.



Sekarang bertambah lagi koleksi mimpi penyemangat itu. Semalam saya bermimpi dengan orang yang selama ini saya anggap sebagai “panutan”. Ah,,,senang rasanya bisa bercengkrama dengan dirinya. Bisa memanggil namanya, dia pun hapal nama saya. Saya bisa melihat mulutnya membuka menutup dan mendengar pita suaranya bergetar saat memanggil nama saya.



Ahh,,,indahnya.



Saya tidak terlalu berharap dalam dunia nyata panutan itu akan menyapa saya seperti itu. Sekali lagi saya senang karena kejadian itu nyata dalam mimpi. Saya tahu hal tersebut tidak akan menjadi nyata. Tapi yang saya tahu, kedatangannya dalam mimpi saya malam kemarin akan kembali menggoreskan garis melengkung yang tegas di muka saya.



Senyum kebahagiaan...

Senyum kerinduan...





Hahaha...romansa dalam mimpi itu masih terasa. Tak tahu akankah rasa itu akan cepat hilang atau tidak. Tak peduli ah,,,sekarang saya sedang menikmati kembali “rasa” mimpi itu....

Comments

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...

El Orfanato

Category: Movies Genre: Horror you can not forget your childhood. terlebih bila masa kanak-kanak itu dihabiskan teman-teman sebaya. meskipun tidak punya ayah ibu, tetap saja senang bermain dengan teman. itulah yang terjadi pada Laura (Belén Rueda) yang membeli panti asuhan tempat dulu dirinya tinggal sebelum diadopsi. bersama suaminya, Carlos (Fernando Cayo), dan anak adopsi mereka, Simon (Roger Princep), Laura menempati rumah barunya. Ia dan suaminya berniat mengasuh beberapa anak handicap di rumah tersebut (teman-teman panti asuhan Laura dulu handicap juga). namun, masalah muncul saat Simon memiliki teman khayalan. awalnya Laura dan Carlos tidak terusik, tetapi lama kelamaan kelakuan Simon membuat kedua orang tuanya gusar. hingga suatu hari Simon menghilang tanpa jejak. satu hal yang diingat Laura sebelum kehilangan anak semata wayangnya adalah Simon ingin bermain ke rumah Thomas, la casita de Thomas. yang menjadi masalah adalah apakah Thomas nyata atau tidak. semua usaha telah ...

Missed Rupert

OK. recently I am trying not to regret everything that happened in the past. but, for this one thing I want to share, I really really really regret it. well, some months past I kinda had a plan to go to Singapore to meet a friend and also watch the Singapore F1 Night Race (not trully watch it, I just want to be in the country where the race held so I can feel the hype). unfortunately my plan didnt go well, I didnt go to Singapore. I was ok. but, today, I read a blog which made me furious. why? this blog owner met my sexy man, Rupert Grint, in Singapore F1 race. OH MY GOD! Rupert Grint in Singapore, he was just two hours away by plane :(( I WISH I WAS THERE! I WISH I COULD TURN BACK TIME! here it is the lucky girl with Rupe so heres what happened @ Formula 1 Grand Prix Singapore :)) September 24, 2010. i spotted a dude with the same hair as rupert and i was telling my brother and my best friend; aaron “omg that dude has got the same hair as ron weasley! how i wish ron was here! i wou...