Skip to main content

Pipi Merah

“Halo Fi”
“Halo”
“Hai Fi, gw Roby dari Global Radio. “K”-nya dibelakang, jadi “SVITAK””
“Oh,,gitu?”
“V-I-T-A-K”
“Oh, V-I-T-A-K?”
“Ya,,jadi S-V-I-T-A-K. Bukan “F” ya tapi “V””
“Jadi “Viva” bukan “Fanta”?”
“Yup,,,betul!”
“Okey,,,thanks ya Bi”
“Yup,,,daag!”

Wow,,,bener-bener rezeki di pagi hari. Senyum saya kembali mengembang lebar. Ah,,,Robi..Robi.

Saya jadi kembali teringat saat masih duduk manis mendengarkan materi kuliah dari dosen beberapa tahun lalu. Dosen saya yang memang berkecimpung dalam dunia radio mengatakan bahwa kedekatan antara penyiar radio dengan pendengarnya bisa dikatakan sangat dekat bila dibandingkan penyiar tv dengan pemirsanya. Ternyata saya baru sangat setuju dengan pernyataan dosen itu baru tadi pagi.

Setiap pagi saya selalu mendengar radio yang siarannya mencakup Jakarta dan Bandung, penyiarnya bernama Robi. Suaranya oke. Dan, yang menjadi ciri khasnya adalah ketika menutup siaran dia selalu mengucapkan sala. Uuuhhh,,,manisnya. Dosen saya pun mengatakan kalau kedudukan penyiar radio dan pendengarnya seakan-akan seperti seorang teman, gaya bertutur penyiar harus akrab. Harus bisa membuat pendengarnya merasa diajak berbicara. Dan, Robi merupakan salah satu contoh yang baik.

Ah,,,tadi pagi dia baru saja memberikan informasi yang menarik, akhirnya saya pun meng-sms ke saluran telepon radio tersebut. SMS pertama saya dijawab dengan Robi bersiaran, nah karena masih belum puas saya kirim lagi satu pesan. Saya sih tidak berharap Robi akan membahasnya lagi, saya pun kembali menarik selimut menutup kepala. Tapi,,oh,,,tapi,,,telepon saya bergetar, nomor pemanggil berasal dari Jakarta, ternyata itu Robi. Senangnya,,,merasa ada yang mendengarkan. Seakan diajak berbicara. Oh,,,Robi. Saya tidak berharap ditelepon, dibacakan SMS pun sudah senang.

Ehm,,,benar sekali dosen saya, hubungan penyiar dengan pendengar radio memang sangat dekat. Yah,,memang tidak bisa dikatakan sebagai teman si, tapi mau tak mau mereka sudah masuk ke ruang pribadi, ke kamar. Hahahahhahaha....best day on Feb ever!

Comments

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.

fail flirt #5

cowok  : semalem saya hunting foto bulan. nih, lihat! cewek 1: waaaah...baguuuuusssss... cewek 2: keren banget, nih. Jago, yah, kamu motretnya. cewek 3: nyesel enggan ikutan semalem, bulannya cakep banget. saya      : lo download gambar orang terus dipindah ke memory card terus mengaku itu hasil jepretan lo, kan? cowok  : berisik lo!