Skip to main content

SELF CENTERED

Dulu...dulu sekali mama bilang jangan menggantungkan hidup pada siapapun, keculai keluarga. Pilih-pilih berteman. Jangan cuma enak-enakkan. Kata mama, terkadang teman tidak selamanya baik, bukan...perkataan mama ini buka bermaksud melarang saya untuk berteman, mama juga tidak bermaksud mengatakan kalau semua teman saya tidak baik. Maksud mama adalah, ada saatnya teman tidak akan selalu ada di saat kita membutuhkan mereka. Jadi siapa yang paling bisa menerima kita baik saat susah maupun tidak? Mama bilang adalah keluarga. Masa-masa pembuatan skripsi memang masa yang sangat menyita pikiran. Siapa yang bisa tidur nyenyak kalau tahu ternyata waktu seakan berjalan cepat, tidak seperti biasanya. Ada sebuah kuasa yang Maha Kuat yang membuat waktu berlari. Ahh,,saya pun merasakannya sekarang. Saya mulai gelisah dalam tidur. Saya ingin tidur saat mengerjakan skripsi, mata sudah lelah melihat kumpulan huruf yang terangkai menjadi kata yang berakhir menjadi sebuah kalimat yang tergabung dalam paragraf. Maksud hati ingin mengisitrahatkan mata dan badan, saya pun pergi tidur. Memang sudah waktunya saya mengisi ulang tenaga. Tapi, tak bisa! Beberapa saat yang lalu saya mendambakan berada di bawah selimut, namun apa yang terjadi saat saya menuruti keinginan itu? Mata urung terpejam. Otak saya malah bekerja. Ayo...ayo...analisis lagi...ayo...ayo...berpikir lagi. Ahhh,,,sial,,,susah tidur jadinya. Yah,,,saya memang berjuang dengan diri saya sendiri untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Teman-teman saya tahu itu. Tetapi memang tidak bisa disalahkan kalau mereka ingin bercengkrama dengan saya, saya pun terkadang butuh teman untuk sekedar melepas lelah. Yah,,,yang saya inginkan sih,,,mereka mendengarkan keluhan saya hingga akhirnya mereka menyemangati saya. Namun, terkadang tidak seperti itu. Mereka justru yang butuh pendapat dari saya. Oh,,,okey lah akan saya bantu kalau saya sedang tidak sibuk. Tetapi saya memang lagi sibuk, saya jangan dialihkan dari siksaan pekerjaan ini. akan sulit untuk saya melanjutkan pekerjaan yang tertunda pengerjaannya karena mendengarkan keluhan teman yang lain. Seorang teman saya yang juga dimintai pendapat dari teman saya pun mengatakan dirinya bukan bermaksud mengacuhkan. Hanya saja saat ini dirinya pun sedang berada dalam posisi I DON’T CARE ABOUT EVERYONE. Dia merasa saat ini dirinya punya masalah yang lebih besar daripada masalah orang lain (setidaknya menurut dirinya sendiri), skripsi menanti untuk dikerjakan. Dia tidak bermaksud tidak menaruh perhatian terhadpa masalah temannya, namun kalau dia memperhatikan masalah orang apakah dirinya akan ada yang memperhatikan? Apakah mungkin yang memintanya tolong juga akan segera menolongnya saat dia membutuhkan pertolongan? Hmmm,,,saya setuju dengan pernyataan teman itu. Mungkin kalau saya berada dalam posisi teman saya yang menginginkan sebuah solusi untuk masalahnya pasti akan merasa diacuhka. Tapi,,,maafkan temanku. Silahkan menilai sendiri. Tidak sekarang pun tak masalah, nanti saja kalau posisimu berada di posisiku, kau pasti akan memahaminya. Untuk sementara jangan ganggu dulu saya maupun siapapun yang sedang sibuk dengan urusannya. Berusahalah dulu kau mencari sendiri tempat yang kau tuju. Kau bisa membeli peta yang bisa menunjukkan jalan ke mana saja kau mau. Saya ada saran, kembalilah ke keluargamu, orang tuamu memang selalu sibuk, tetapi pasti akan tetap mendengarkan keluhanmu. Karena kamu (kita) adalah sumber kesibukannya. Maafkan saya. Temanmu yang saat ini sedang egois....

Comments

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.

fail flirt #5

cowok  : semalem saya hunting foto bulan. nih, lihat! cewek 1: waaaah...baguuuuusssss... cewek 2: keren banget, nih. Jago, yah, kamu motretnya. cewek 3: nyesel enggan ikutan semalem, bulannya cakep banget. saya      : lo download gambar orang terus dipindah ke memory card terus mengaku itu hasil jepretan lo, kan? cowok  : berisik lo!