dapet tugas bikin tulisan soal mix married.tadinya niat cari tahu susah atau enggak nikah beda negara.cari-cari..akhirnya ikut bergabunglah di grup yang berisikan para pelaku kawin campur. sepertinya isi komunitas tersebut tuh ibu-ibu semua dan semuanya berasal dari Indonesia.
berdiskusilah saya dengan mereka soal nikah beda negara. seru, denger pengalaman mereka dan sangat antusias. mereka menikah dengan Turki, Jerman, Italia, US, Australia, dll. kebanyakan sih ceritanya mereka tidak kesulitan melakukan pernikahan di luar negeri (di negara suami). yang lucunya, ada yang mau menikah di Indonesia justru disarankan oleh pihak KUA tempat si wanita tinggal untuk menikah di negara asal suami, "Lebih kuat status hukumnya," kata si petugas KUA. menarik.
selesai diskusi saya pun buka topic-topik lain yang ada di komunitas tersebut. saya menemunkan satu topik yang bikin ketawa. mulut usil. si pemilik mulut-mulut usil adalah si tetangga tempat si wanita tinggal.
*mereka bilang saya perempuan simpanan
*mereka anggap saya TKI yang berhasil menikahi majikan
*mereka heran,kok, saya sanggup "melayani" suami yang bule itu
*mereka ngomong kalo saya ditinggal pergi oleh suami, hanya karena saya lebih memilih tinggal bersama orang tua selama hamil
*mereka bilang saya jelek dan tak pantas mendapatkan suami bule
yah, yang di atas sih cuma sebagian dari keluhan mereka. tapi yang paling menarik bagi saya adalah saat ada yang mengatakan mereka terlalu jelek untuk menikah dengan seorang bule. ada apa ini? lucu. apakah hanya orang cantik yang boleh menikah dengan bule? yah, kalo kata pelaku mix married mah mereka emang cinta sama suami bule mereka, bukan karena kulitnya putih atau mempunyai mata biru, dan lainnya.
emangnya salah ya kalau nikah sama bule?
emangnya mesti cantik dulu supaya nikah sama bule?
kalo ga boleh nikah sama bule, mengapa Tuhan bikin macam-macam kewarganegaraan?
mengapa begini yah?