­
Skip to main content

16 PAGES

sebenernya sudah janji untuk tidak mengeluh. inginnya sih apa yang terjadi ya terjadilah, let it be. tapi, ternyata saya masih lemah dan masih suka uring-uringan dan ingin benturin kepala supaya ga pusing.
perasaan itu kembali lagi. entah karena momennya kurang pas, sayanya yang sudah defensif, atau karena suasana sekliling yang kurang mendukung. suntuk. bahkan untuk 16 halaman pekerjaan saja rasanya sudah muak. ditambah lagi denger kata-kata yang bikin mood makin terjun bebas.

anggap aja kata-katanya seperti ini:
  • "Lo bisa ga?" gak masalah kalau kata-kata ini keluar dari orang yang lebih jago, kalau enggak lebih jago mah mendingan diem aja.
  • "Emang rubrik itu ada? kok di dummy ga ada?" padahal seharusnya desain menyesuaikan rubrikasi yang sudah dibuat, dan, di rubrikasi yang saya buat rubrik itu ADA.
  • "Udah selesai! silakan diperiksa, tapi covernya masih pake yang lama." Gee,,mana ada sih orang bikin cover ga sesuai dengan tema.
capek. pulang malem terus. ga enak. dan saya tidak suka, akhir pekan dipakai untuk bekerja. NOT WORTH IT at all. demi melancarkan misi beristirahat di akhir pekan, saya rela pulang jam 12 malam, dan melanjutkan pekerjaan sampai jam 2 pagi. tujuannya supaya tidak perlu ke kantor di akhir pekan. andaikan kenyataannya bisa seperti itu. hari ini, SABTU, 17 APRIL 2010 saya duduk di kantor. kerja! parahnya lagi, saya harus mengulang pekerjaan saya yang semalam LAGI. mengapa? karena rincian perbaikan untuk pekerjaan hari ini tidak dikerjakan semuanya! KEPUTUSAN TEPAT UNTUK DATANG KE KANTOR DI AKHIR PEKAN!

ohh,,,dear 16 pages of energy magazine, why ohh why u drain up my energy so badly?
cant think anymore. i wish i could sleep and everything will be okay.


Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...

El Orfanato

Category: Movies Genre: Horror you can not forget your childhood. terlebih bila masa kanak-kanak itu dihabiskan teman-teman sebaya. meskipun tidak punya ayah ibu, tetap saja senang bermain dengan teman. itulah yang terjadi pada Laura (Belén Rueda) yang membeli panti asuhan tempat dulu dirinya tinggal sebelum diadopsi. bersama suaminya, Carlos (Fernando Cayo), dan anak adopsi mereka, Simon (Roger Princep), Laura menempati rumah barunya. Ia dan suaminya berniat mengasuh beberapa anak handicap di rumah tersebut (teman-teman panti asuhan Laura dulu handicap juga). namun, masalah muncul saat Simon memiliki teman khayalan. awalnya Laura dan Carlos tidak terusik, tetapi lama kelamaan kelakuan Simon membuat kedua orang tuanya gusar. hingga suatu hari Simon menghilang tanpa jejak. satu hal yang diingat Laura sebelum kehilangan anak semata wayangnya adalah Simon ingin bermain ke rumah Thomas, la casita de Thomas. yang menjadi masalah adalah apakah Thomas nyata atau tidak. semua usaha telah ...

lethologica

Lethologica: is psychological disorder that inhibits an individual’s ability to articulate his or her thoughts temporarily forgetting key words, phrases or names in conversation. Sekali saya tuliskan pembuka yang sama seperti di atas beberapa tahun lalu. Masa itu, saya menuliskannya sebagai pembuka ulasan album baru band kesukaan saya, Letto. Kali ini, tidak ada sama sekali hubungan dengan pemusik asal Yogyakarta itu.  Bukan sekali, dua kali, tetapi berkali-kali saya tidak bisa bertutur. Aneh. Sementara kepala saya sudah sangat berisik dengan ungkapan, ide, umpatan, serta sanjungan. Namun, tak satupun yang terungkap. Semuanya tersimpan di tempurung kepala. Tidak pernah keluar. Saya tahu apa semua pikiran serta alasan yang ada hilir-mudik di kepala. Teman-teman menyuruh saya untuk merangkai kata, kalimat, paragraf, hingga menjadi tulisan utuh sebagai pelampiasan pikiran. Tidak mudah. Belum ada satupun tulisan, alinea, kalimat, dan kata yang tercipta. Bicarakan! kata...