Skip to main content

mengejar bule

Ini cerita tentang kejadian Sabtu lalu, tidak penting sih, tapi lagi pengen ngoceh.

Selesai belajar, Sabtu kemarin saya dan kawan-kawan ngabuburit (terus terang hari itu ngabuburit terlama yang pernah saya jalani, empat jam dari waktu berbuka). Kami akhirnya memilih sebuah warung kopi di daerah pusat Jakarta. Warung kopi waralaba asing siang itu cukup banyak didatangi expatriat. Ternyata teman-teman saya itu suka melihat-lihat para expat, terutama prianya. Waktu makin sore, makin banyak pula expat yang datang. Teman-teman pun makin bising.

Sejumlah bahasa isyarat dikeluarkan: melirik, mendelik, berdeham, mengulum senyum, dan sebagainya. Namun, tidak satupun dari kami yang bergerak untuk memulai percakapan dengan para expat itu, kecuali saya yang terang-terangan mengincar bocah laki-laki berambut hitam dan mata coklat yang duduk di belakang saya.

Karena waktu berbuka makin dekat, kami pun meninggalkan warung kopi. Kami hijrah ke gedung sebrang warung kopi, kata teman saya masakannya enak, dan memang ternyata memang sangat nikmat. Hidangan datang, sayap ayam, fajitas, omelet a la Meksiko, dan juga segelas besar es teh lemon. Nikmat sekali makanan buka puasa malam itu, perut hampir pecah kekenyangan. Karena masih begah kami pun mengobrol. Entah apa tema obrolan saat itu, tiba-tiba Wiwit, teman saya, berujar kalau perempuan macam saya dan teman lainnya paling diincar bule.

Wiwit : kalau Efi dan Uti pasti disukain sama bule. Aku mah enggak, putih sih.
Saya : ah, siapa bilang! Tadi, bule yang di samping gw jelas-jelas ngincer lo!
Wiwit : *cengo bego*
Uti : beneran, Fi?
Sri : iya betul! Tadi aku juga denger.
Saya : sumpah gw! Kan, mereka bertiga tuh, yang suka sama lo tuh yang pake kacamata. Tadi, temennya yang pakai topi ngasih saran ke si kacamata untuk ngikutin lo ke toilet dan berpura-pura ngembaliin jepit rambut lo yang tadi jatoh.
Wiwit : �esta seguro? (yakin lo?)
Saya : �si! estoy seguro. (sumpah yakin banget gw!)
Sri : beneran. gw juga denger.
Wiwit & Uti: kenapa gak ngomong dari tadi!
saya : yah,,abisnya dia posisinya, kan, disamping gw. kalo gw ngomong ke lo pasti dia ngeh. nanti gw yang malu.
Wiwit : yah,,gagal deh gw.
saya : maap maap..


hehehe...
saya jadi berpikir, saya yang kurang sensitif terhadap kebutuhan teman atau justru teman saya itu yang kurang sensitif kalau ada yang flirting sama dia.

Popular posts from this blog

Who Am I?

I am becoming the person I hate the most. How I wish to have a peacefull mind but don,t work. Spend too much time with virtual world drown me into misery.

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.