Skip to main content

si ma la ka ma

menjalin hubungan pertemanan dengan siapa saja dan di mana saja memang menyenangka. saya akui itu. namun, akan kurang menyenangkan saat kita berada di posisi di antara dua kubu pertemanan.

saya pernah, mmm.. lebih tepatnya sedang mengalami hal itu. saya pernah memasuki sebuah komunitas. saya tak kenal seorang pun dari mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut. hubungan pertemanan terjalan. pasti, kalian setuju kalau saya bilang dalam setiap hubungan yang tercipta pasti ada chemistry-nya. chemistry itu bisa saja membuat kita akur, bisa juga membuat satu di antara kita saling bersitegang.

kembali ke komunitas yang saya sebut di atas. saya berteman dengan siapa saja yang ada, kualitas dan gaya hubungan saya tidak sama untuk setiap individu. misal, dengan orang A saya bisa tertawa terbahak-bahak untuk urusan sepele, saya bahkan berani menoyor-noyor kepalanya. tetapi, dengan orang B saya bisa tertawa terbahak-bahak juga, namun tidak berani menoyor-noyor kepala. sampai di sini menangkap maksud saya, kan?

nah, masuk ke pokok masalah. di saat saya bisa berakrab-akrab dengan A dan B, ternyata mereka berdua tidak bisa mengakrabkan satu sama lain. entah mengapa. mungkin chemistry mereka memang untuk tidak akrab. keadaan ini menempatkan saya di tengah-tengah. mereka, sih, tidak memperebutkan saya. hanya saja kalau sedang berkumpul bersama saya bingung harus duduk di sebelah siapa. dan, kalau saya pilih duduk di antara mereka, kebingungan berikutnya muncul, kepala saya harus menghadap ke arah siapa.

sampai sekarang saya belum menemukan solusi bagaimana tidak tercipta ke-awkward-an dalam pertemuan antara saya, A, dan B. sampai sekarang, cara saya supaya tidak timbul kecanggungan, saya bertemu mereka di tempat terpisah dan di dua acara yang berbeda.

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...
"Dear boys, be the guy you would want your daughter to be with." .: unknown :. Me: the question is what if the boy doesn't want any kid? Her: let's the universe conspire to help us stay away from that kind of boy

Kekasih Hati

malam itu lah malamku ketika aku bertemu denganmu dalam hati ku tersedu tanganku tergenggam menahan haru mataku tak lepas darimu walaupun ku sendiri ragu bunga menebar sejuk wewangian malam itu ku tak mampu menahan rasa yang tak menentu lalu muncullah rasa di dalam benakku ku tak pantas memandangi wajahmu rindu itu belum hilang walau pertemuan itu terkenang dalam hatiku berdoa jangan sampai aku pernah terlupa padamu penjaga hidupku tak pernah meninggalkan aku Sewaktu membaca lirik dan mendengarkan lagu “Bunga di Malam Itu”, gw ngerasa “ God , ni lagu pas banget sama apa yang gw rasain”. Berkali-kali lagu ini terus gw puter. Berhari-hari lagu ini gak keluar dari playlist lagu gw. Sumpah! lagu ini bisa jadi gambaran apa yang sedang gw rasakan saat-saat ini. Kalo boleh berlebihan, lagu ini bisa jadi original soundtrack hidup gw (lebaiiiiiiii.....). Nah, karena tidak puas dengan membaca lirik tersebut akhirnya gw mencari tahu te...