Skip to main content

all about our mother #3

Hubungan ibu-anak memang sangat indah,menurut saya. Tetapi, jalinan kisah ayah-anak pun tak kalah menarik. Terus terang, saya justru lebih suka film yang bercerita tentang ayah-anak dibanding ibu-anak. Tengoklah I Am Sam, Road to Perdition, Finding Nemo, Kramer VS Kramer. 

Di kehidupan nyata saya memang banyak diterpa hubungan ibu-anak. Mungkin karena saya lebih dekat dengan nyokap, jadi hubungan saya dengan bokap, yang memang tidak terlalu akrab, terasa hambar. Oh, sudah kita skip saja kisah hubungan bokap dengan saya, kembali ke inti. 

Entah mengapa saya senang melirik ke arah ayah yang bermain-main dengan anaknya di tempat publik, khususnya kolam renang. Senyum saya selalu mengembang ketika si anak mengomel-ngomel ke ayahnya. "Kok, gaya berenang aku selalu disalah-salahin," ujar seorang anak sehabis dikoreksi gerakannya oleh sang ayah. 

Adegan lain, si ayah berdiri di pinggir kolam sembari menepuk pundak sang anak seakan tepukan di pundak itu bermakna "jangan takut melompat. Everything's gonna be okay. If something went wrong, I am the one who is gonna help you. Okey? Now jump". Gara-gara adegan seperti ini, saya lebih banyak memerhatikan dibanding berenang. 

Ah,,hampir saja saya lupa bercerita satu adegan lain yang bikin senyum saya semakin lebar, pemandangan dari bawah pun tak kalah menarik. Saat saya merendam seluruh badan ke dalam air, saya menyaksikan bagaimana cara seorang ayah mengajar anaknya, si anak dipaksa untuk mengambang tak boleh tenggelam. Si anak pun sekuat tenaga menendang-nendang air, menyipak-nyipakan tangannya agar kepalanya tak terendam. Ke mana sang ayah? Dia berada persis di depan si anak dan kedua tangannya berada di samping badan si anak, siap menangkap bila anaknya mau tenggelam. 

Adegan itu serasa berarti, "Life is about struggling. You need to use your whole energy to survive. But if anything went wrong, remember this, I'll be arround. Okey? Now try harder, do not let yourself get drown". 

Meskipun tidak ingat kejadian persisnya, bokap adalah orang yang mengajarkan saya berenang sewaktu kecil dulu.

Comments

Popular posts from this blog

Who Am I?

I am becoming the person I hate the most. How I wish to have a peacefull mind but don,t work. Spend too much time with virtual world drown me into misery.

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.