Category: Movie
Genre : Action
setelah menonton ini, saya kecewa. kekecewaan itu lebih karena saya menyesal tidak menonton film ini dari beberapa tahun yang lalu. saat berkunjung ke tempat penyewaan kepingan video saya selalu melihat film ini, tetapi tak pernah tertarik untuk meminjamnya. alasan saya waktu itu karena ini film Brazil. sampai sekarang saya tidak mengerti mengapa saya punya pikiran semacam itu.
City of God adalah sebuah daerah kumuh yang jaraknya hanya 15 mil dari sungai Amazon yang terkenal seantero dunia itu. meskipun ada embel-embel "God" dalam namanya, kota ini sama sekali jauh dari kesan keindahan maupun kedamaian. kekerasan dan kejahatan adalah "tuhan" di kota ini.
tokoh sentral film ini adalah Becipé atau Rocket. seorang remaja yang hidup di akhir 196o-an. ia dan seluruh penduduk kota menjadi saksi mata bagaimana para gangster tumbuh dan beregenerasi. anak-anak kecil mencontoh gangster-gangster dewasa, dengan demikian mereka belajar. kaderisasi sudah dimulai sejak dini.
sepanjang film selain menjadi tokoh utama, Becipé juga menjadi narator untuk beberapa adegan di film ini. salah satu ketua gangster yang paling berkuasa adalah Li'l Zé dan teman seperjuangannya dari kecil, Bené. kedua orang ini awalnya hanya penjahat kelas teri. namun, berkat ide Li'l Zé mereka bisa menjadi gangster paling kuat yang menjual narkotik. satu hal yang penting dalam dunia gangster, walaupun otot kuat tapi tidak punya otak sama saja bohong. Li'l Zé lah otaknya. targetnya adalah menjadi pengedar narkotik satu-satunya di City of God. target berikutnya adalah melumpuhkan bisnis saingannya, Carrot.
perperangan pun terjadi antara kelompok Li'l Zé dan Carrot. nampaknya, Tuhan tidak benar-benar ada di kota ini. tidak ada yang tahu siapa kawan siapa lawan. anak-anak ingusan (dalam artian yang sebenarnya) semuanya berprinsip kill or be killed. bahkan petugas keamanan pun tidak bisa dipercaya, mereka sudah makan uang suap para gangster.
terlahir dan besar di kota yang penuh kejahatan tersebut tidak membuat Becipé menjadi salah satu bagian dari gangster tersebut. kakaknya, yang pernah menjadi gangster, pernah memintanya untuk terus belajar dan jangan pernah memegang senjata. Becipé memang tidak pernah menodongkan senjata api kepada siapapun. tetapi, berkat todongan kameranya, banyak orang tahu apa yang sebenarnya terjadi di City of God.
sutradara Fernando Mairelles dan timnya patut diacungi jempol. plotnya yang maju mundur membuat film ini tidak membosankan.
Comments
Post a Comment
thank you for reading and feel free to comment :)