­
Skip to main content

Javier Bardem

rasanya tidak berlebihan kalau banyak apresiasi diberikan kepada aktor kelahiran Spanyol ini. bukan karena wajah rupawan tentunya, tetapi karena kualitas akting yang diberikan dalam setiap film yang dia mainkan.
Javier Bardem is an actor.
akting pertamanya yang saya lihat adalah di film Live at the Time of Cholera. dia berperan sebagai seorang pemuda yang jatuh cinta kepada seorang gadis. namun, sayang orang tua si gadis melarang hubungan cinta mereka. si gadis menikah dengan pria lain. karena patah hati dan mendapat kesempatan, si pemuda pun menjadi pengumbar pesona. setidaknya ada 700-an wanita yang sudah diajak bercinta. namun, cinta sebenarnya hanya untuk si gadis. butuh waktu puluhan tahun sampai akhirnya mereka bisa bersatu.
film berikutnya yang saya tonton adalah Jamon Jamon. di sini Bardem beradu akting dengan aktris yang sekarang menjadi ibu dari anaknya, Penelope Cruz. Bardem berperan sebagai pemuda penjual pork, namun dia punya kelebihan lain hingga pada akhirnya ia menjadi seorang model pakaian dalam. selain itu, ia pun mendapat tugas menghancurkan hubungan sepasang muda mudi yang pada akhirnya justru jatuh hati pada si pemudi. namun, Bardem ternyata juga menjalin hubungan dengan si empunya pabrik pakaian dalam yang di mana dia menjadi modelnya. yah,,intinya mah, prinsip si Bardem di film ini "as long as you give me money I can do whatever you want".
film ketiga, Vicky Christina Barcelona. di sini Bardem berperan sebagai pelukis charming. he could get any woman he wants. well, somehow an artist always has a charm. and, Bardem has it in this movie.
film terakhir, Biutiful. berperan sebagai seorang pria dewasa yang berjuang melawan segala kesulitan hidup sebelum masa hidupnya di dunia habis. he fights till the end for his loves ones.
well, saya sih tidak menonton semua film Bardem, bahkan di film yang menjadikannya Aktor Pembantu Terbaik versi Oscar di film No Country For Old Men (sepertinya akan saya tonton segera). tapi, walaupun tanpa menonton film itu, keputusan saya yang bilang Bardem adalah aktor hebat tidak berkurang. kekuatan Bardem, menurut saya, terletak cara dia melihat. yes,,betul! setiap karakter yang dia mainkan selalu saja memiliki tatapan yang berbeda.lihat saja mata kharismatiknya di Vicky Christina Barcelona. every woman could fall for that sexy eyes. bandingkan dengan caranya menatap gadis yang tidak bisa menerima cintanya di Life at the Time of Cholera matanya sayu sodara-sodara. siapapun pasti bisa mengerti apa yang dirasakannya.
terus, yang berikutnya adalah pundaknya. dia bisa membuat pundaknya tegak layaknya pria gagah demi karakternya di Jamon Jamon, tetapi bisa juga membuat pundak itu terlihat rapuh karena banyaknya beban hidup yang dihadapinya dalam Biutiful.
Javier Bardem di Biutiful

Comments

Popular posts from this blog

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m...

El Orfanato

Category: Movies Genre: Horror you can not forget your childhood. terlebih bila masa kanak-kanak itu dihabiskan teman-teman sebaya. meskipun tidak punya ayah ibu, tetap saja senang bermain dengan teman. itulah yang terjadi pada Laura (Belén Rueda) yang membeli panti asuhan tempat dulu dirinya tinggal sebelum diadopsi. bersama suaminya, Carlos (Fernando Cayo), dan anak adopsi mereka, Simon (Roger Princep), Laura menempati rumah barunya. Ia dan suaminya berniat mengasuh beberapa anak handicap di rumah tersebut (teman-teman panti asuhan Laura dulu handicap juga). namun, masalah muncul saat Simon memiliki teman khayalan. awalnya Laura dan Carlos tidak terusik, tetapi lama kelamaan kelakuan Simon membuat kedua orang tuanya gusar. hingga suatu hari Simon menghilang tanpa jejak. satu hal yang diingat Laura sebelum kehilangan anak semata wayangnya adalah Simon ingin bermain ke rumah Thomas, la casita de Thomas. yang menjadi masalah adalah apakah Thomas nyata atau tidak. semua usaha telah ...

lethologica

Lethologica: is psychological disorder that inhibits an individual’s ability to articulate his or her thoughts temporarily forgetting key words, phrases or names in conversation. Sekali saya tuliskan pembuka yang sama seperti di atas beberapa tahun lalu. Masa itu, saya menuliskannya sebagai pembuka ulasan album baru band kesukaan saya, Letto. Kali ini, tidak ada sama sekali hubungan dengan pemusik asal Yogyakarta itu.  Bukan sekali, dua kali, tetapi berkali-kali saya tidak bisa bertutur. Aneh. Sementara kepala saya sudah sangat berisik dengan ungkapan, ide, umpatan, serta sanjungan. Namun, tak satupun yang terungkap. Semuanya tersimpan di tempurung kepala. Tidak pernah keluar. Saya tahu apa semua pikiran serta alasan yang ada hilir-mudik di kepala. Teman-teman menyuruh saya untuk merangkai kata, kalimat, paragraf, hingga menjadi tulisan utuh sebagai pelampiasan pikiran. Tidak mudah. Belum ada satupun tulisan, alinea, kalimat, dan kata yang tercipta. Bicarakan! kata...