Skip to main content

yang tertinggal

Betapa hidup sangat random akhir-akhir ini. Mereka yang saya temui dan atau yang sering menghabiskan waktu bersama akan dan atau telah memutar haluan hidupnya.

Mereka meninggalkan kenangan, sesak napas, dan pengharapan untuk bisa kembali merasakan romantisme dalam ruang dan waktu yang mengawang. Setidaknya itu yang saya rasakan.

Maestro dan Majd dalam waktu dekat akan pergi. Satu ke Australia, sedangkan yang lainnya ke Dubai. Keduanya kembali mencari peruntungan dan pengalaman baru di belahan dunia lain. Saya, di sini. Diam menanti cerita baru yang mungkin tercipta untuk saya.

Ada perasaan sesak mendengar kabar kepergian mereka. Baru sebentar waktu saya mengenal mereka dan kini mereka harus pergi. Ada rasa takut kami tak berjodoh dan bahkan berharaap untuk suatu saat bertemu pun tak pantas dipanjatkan. Berharap untuk sebuah cerita baru mungkin lebih realistis untuk kondisi saya.

"Will you coming back?" tanya saya. "Once am good with visa and job, maybe I will," jawab Majd.

Kemarin, saya dibuat tertegun oleh sebuah kabar beberapa teman tidak lagi bekerja di tempat yang saya tahu. Pekerjaan baru telah dihadapinya. Kembali saya mengenang masa kami bertugas bersama, tawa, debat, dan canda. Terkesiap karena menyadari hal tersebut tak akan kembali terulang.

Tak ada lagi pertanyaan "Mau liputan ke mana hari ini?"

Tak ada lagi negosiasi "Informasi yang itu disimpan, yah!"


Tak ada lagi perdebatan "Serius narasumber bilang seperti itu, sepertinya tadi dia bilang hal lain?"

Mereka beranjak. Saya di sini diam menunggu kisah baru terjadi.

Terkesan cengeng memang. Alasan saya cuma "semuanya terjadi terlalu cepat dan bersamaan. Saya belum siap."

Sail, sail, sail your boat away dearest friends. Just keep our hope high the sea will lead us to some place where our boat can stay at the same port so we can have time to remember how good it was our moments.

Published with Blogger-droid v2.0.4

Comments

  1. :)

    #komentku sejatinya puanjang. tapi emoticon senyum itu keknya paling pas mewakili semuanya. Setiap alinea pernah juga aku alami, aku rasakan.

    Aih... tidak ada yang terlalu cengeng. Justru kalau kita nggak membangun monumen kata-kata seperti ini, mungkin kita terisak-isak tanpa tahu menumpahkan sesak kemana. #senyum lagi :) he3

    ReplyDelete
    Replies
    1. :(

      semuanya terjadi bersamaan dan saya belum siap, itu penyebabnya.

      Delete

Post a Comment

thank you for reading and feel free to comment :)

Popular posts from this blog

Who Am I?

I am becoming the person I hate the most. How I wish to have a peacefull mind but don,t work. Spend too much time with virtual world drown me into misery.

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.