Skip to main content

berbagi bon

Him: So every of us should pay 150k IDR
Her: *taking her money out and stare at me* cewek juga harus bayar? gw belum pernah dibeginiin!

Entah karena saya yang terlalu banyak begaul sama teman atau emang cuek saja seraya mengabaikan aturan "man should pay the bill", saya yidak masalah sama sekali untuk bayar apa yang saya makan. Si cewek yang agak kurang nyaman dengan perlakuan itu sibu menjelaskan, real gentleman should.treat.their woman nice, and that is include pay the bill.

Cewek di meja itu selain kami berdua ada seorang teman saya yang lain, Flo. Saya dan Flo cuma berkomentar, ekspektasi kamiidak banyak; ditraktir, Alhamdulillah. Kalo enggak, ya udah enggak masalah juga.


Saya: kalian udah lama jalan bareng?
Dia: lah, dia udah nembak gw. Lagian mantan gw juga orang Spanyol dan enggak pernah tuh kayak gini.


Lagi-lagi saya dan Flo meyakinkan dia membayar apa yang masuk ke perut kita dengan duit dari dompet sendiri cukup wajar. Selama ini, saya sendiri pun sudah menghapuskan common sense "real man pays". Saya lebih memosisikan diri dan berandai kalau saya brrada di posisi laki-laki, "maaaaaan, gw capek kerja yah. Ya kaleee tiap kita keluar gw yang nanggung mulu!"

Saya enggak tau aturan ini berlaku untuk semua pria berkewarganegaraan apa pun. Tetapi, selama pengalaman saya, kami selalu sharing bill. Pernah seorang teman bertanya, emangnya tidak ilfil kalau enggak dibayarin saat kencan? Apa masalahnya, kata saya.

Beruntungnya setiap teman lelaki saya saat itu punya kepribadian yang emang menarik , jadi akan sangat disayangkan kalau mereka dilepaskan karena uang saya terpakai beberapa rupiah.

Pernah hal ini saya tanyakan ke teman laki-laki saya. "It is not happening anymore. Sometime we shared the bill or the one who invited pays," kata teman saya yang paling ogah dibayarin temen ceweknya ini.

Well, sebenarnya sih semua tergantung kesepakatan. Selama ini saya tidak mendapatkan masalah apapun untuk urusan sharing ini. I pay what I eat, and I took it seriously when people want to pay for my bill or the other way around.

Comments

Popular posts from this blog

Who Am I?

I am becoming the person I hate the most. How I wish to have a peacefull mind but don,t work. Spend too much time with virtual world drown me into misery.

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.