Sekuat tenaga saya mengerjapkan mata. Masih dini hari, hampir pukul dua malam. Pipit dan saya sudah siap menunggu jemputan bus malam, siap menuju tujuan perjalanan berikutnya, Phuket, Thailand. Saya masih beradaptasi dengan cuaca Siem Reap pagi itu yang sangat ekstrem gerahnya. Saya juga masih menenangkan diri akibat kebodohan beberapa jam sebelumnya, melewatkan waktu lebih panjang bersama Jes. Ohhh... my! Tuk tuk jemputan datang, mengantarkan kami ke tempat berkumpul untuk kembali menunggu bus ke perbatasan Poi Pet datang. Kami dengan mata masih mengerjap duduk di sebuah sudut. Rasa kantuk membuat kami malas berbasa-basi dengan calon penumpang lainnya, seorang pria bule dan dua perempuan Jepang. Dalam diam, kami terus menunggu. Tiba-tiba dia datang. Wanita muda mungil. Tanpa diberi tahu, saya yakin dia orang Jepang, mata dan kulitnya penunjuknya. Berbeda dengan kami, wajahnya cerah dan dengan ramah menyapa kami. Dia yang bernama Eri sibuk berbicara dengan Pipit, sementar...
Lo mismo deseo para ti, y por siempre!
ReplyDeleteGuido