Serius deh,,,pertama kali mendengar istilah “meet and greet” yang terbayang di kepala saya itu acara jumpa penggemar artis dengan idola mereka. serius. Sewaktu ada nama Letto yang beriringan dengan kata-kata “meet and greet” saya pun langsung menasosiasikannya dengan pengertian yang saya buat di atas. Sebenernya saya juga kurang begitu setuju dengan istilah itu. Memangnya siapa sih mereka? Apa yang lebih dari mereka dibanding kita ini? Dengan tidak mengeyampingkan karya musik mereka, tetep saja Patub, Ary, Sabrang, dan Dhedot hanya manusia biasa. Mereka juga memiliki fitrah yang sama seperti manusia indonesia pada umumnya, belum makan kalau nasi belum masuk perut. Iya kan? Saya akui saya suka banget sama lagu-lagu Letto (gak pernah keluar dari playlist saya). Tapi saya sebel kalo ada temen saya yang bilang saya terlalu addict pada Letto. Haiiiya....enggak segitunya juga. Saya termasuk orang yang inginnya semua orang berada pada posisi yang sama. Prinsip egaliter masih jadi pegangan s...