Skip to main content

dulu dan sekarang

masa sekitar 2007
saya: gw baru mau nikah kalo si cowok udah punya penghasilan sekian, eh,,tapi gw kerja juga buat tambahan. dan, dia harus bisa ngeyakinin gw kalo bisa ngidupin gw dan mungkin anak-anak kami untuk sepuluh tahun yang akan datang! biar aman hidup gw. kalo udah begini, sekolah dan biaya sakit anak setidaknya ga bikin pusing.

ditto: yakin?

saya: super duper yakin! ini penting.

ditto: untung kita cuma teman.

apa yang bisa ditangkap dari pembicaraan di atas? ditto menganggap apa yang saya sampaikan itu mengada-ada. dan, seyumannya saat itu kalau saya artikan secara bebas memiliki arti "ribet banget, sih, sampe segitunya!"

februari 2010
anna: pahami kebudayaan suami, dan pahami betul dirinya mulai dari pribadi, keluarga dan pekerjaan

saya : hmmm,,,

anna: ada yang pernah curhat ke saya dia menikah dengan orang Amerika dan sudah dikaruniai anak. namun, visa dari kedutaan Amerika tidak kunjung turun, dia tidak bisa ikut suami menetap di sana. mengapa? setelah diusut, ternyata pendapat si suami tidak cukup untuk men-sponsori istri dan anaknya tinggal di Amerika.

saya: hmmm,,,

(Anna adalah wanita Indonesia yang menikah dengan warga negara Skotlandia. perbincangan di atas dilakukan riset tentang mix marriage).
apa yang bisa didapatkan dari penjelasan Anna? mengetahui bahwa hidup akan terjamin adalah salah satu pertimbangan sebelum menikah. terjamin di sini bukan yang berlebihan yah, kalau untuk kasus yang diceritakan Anna maksudnya adalah si pria bisa meyakinkan wanita bahwa bisa hidup bersama baik di Indonesia maupun Amerika. dan, menurut saya harapan saya di atas tidak terlihat muluk-muluk, justru realistis. toh, kesehatan dan sekolah, kan, penting. saya gak mau tiba-tiba anak baru kelas satu SD si bapak kena stroke terus ga bisa kerja terus tabungan terkuras biaya pengobatan dan hanya tersisa sedikit untuk pendidkan. NO WAY!

hidup BIBIT, BEBET, BOBOT!

Popular posts from this blog

Who Am I?

I am becoming the person I hate the most. How I wish to have a peacefull mind but don,t work. Spend too much time with virtual world drown me into misery.

Di Puncak Tangga

Tik..tok..tik..tok... Enggak berasa nih kawan, dah hampir kelar semester tujuh. Semester delapan tinggal beberapa waktu lagi masuk ke dalam kehidupan kita. Dapat dipastikan dengan masuknya semester delapan kita makin sibuk dengan urusan masing-masing. Yang kecil pasti sibuk dengan urusan job tre-nya. Yang cowok pun sepertinya demikian. Yang jilbab gw kurang ngerti neh dia sibuk job tre, kuliah, atau keduanya. Sedangkan jilbab yang lain pasti sibuk dengan organisasinya dan dibantu oleh si pasangan hidupnya. Teman sejawatnya. Sedangkan yang gingsul, rambut panjang, rambut pendek kaca mata, dan gw pasti sibuk dengan kuliah dan job tre. Kalau gw sih ada tambahannya, yaitu bersenang-senang. Hehehe...aku akan menikmati semester besok yang tidak banyak kuliah. Yihaa....setidaknya dengan sedikit kuliah gw bisa mengerjakan sesuatu yang gw dah dari dulu pengen dilakuin. Asik..asik... Tetapi yang jadi masalah gw mesti bersenang-senang sama siapa. Toh, lo semua aja mungkin sibuk dan entah ada di m

veinti ocho

Another number to add. This time I kinda relax to face it. No excited feelings, nor ignore the date. It came all natural. Just want to take a moment of silent for meself. Some big steps in life I've already taken before this number came. I am now, living mylife as an expats, a little wish I whispered ages ago. I left family back home, so it let me feel homesick of being around them. The bold note for this time is I am in the country I have longed since years ago, India. One time I told myself to add the number in India. And, here I am. How wonderful life is. Especially when the love one is there next to me. I want a memento, a present for me. I will have it later and keep you updated. Namaste.