Dulu nyokap selalu bilang kalau punya temen jangan pilih-pilih. Bergaul dengan siapa saja boleh asalkan hati-hati. Tetapi, kan, bukan hal aneh kalau ternyata ujung-ujungnya kita jadi malah berkelompok dan memilih si A dibanding si B sebagai teman dekat karena ada kesamaan kesukaan atau "rasa"nya lebih enak. Waktu SMA dulu saya memang dekat sama beberapa orang saja. Mereka jadi tempat pelarian untuk berkeluh kesah. Bercerita ke orang lain belum tentu enak dan nyamam dibanding ke mereka. It is just like a circle between three of us. It is just me and them, though we still hang out with the other friends. And everyone knows it. Semasa kuliah juga seperti itu. Kami masih bergaul dengan yang lain, tetapi kelompok itu hanya berisi orang-orang tertentu. Bukan bermaksud eksklusif, tapi hanya dengan orang-orang inti ini saya merasa bebas mau apa juga. Intim, kalau menurut saya. Entah yang lain merasakan hal yang serupa atau tidak. Tetapi saya merasa spesial kalau berada di lingk...