akhir-akhir ini saya sering berkomunikasi lewat telepon saat menghubungi narasumber. awalnya ingin wawancara via telepon (karena beliau tinggal di tempat yang sangat jauh, jadi kalau lewat telepon lebih murah dan hemat), tetapi kalau si beliau sedang sibuk saya pun meminta izin untuk mengirimkan pertanyaan lewat e-mail. kalau si beliau setuju pasti akan diberikan, biasanya beliau mengirimkan alamat e-mailnya kepada saya. bisa juga dia sebutkan langsung lewat jaringan telepon itu. kalau sudah begini saya yang agak ribet, soalnya alamat e-mail itu kan sensitif sekali dengan karakter, kalau saya salah tulis nanti e-mailnya tidak akan sampai. contoh kasus (pengandaian saja), saya hendak mewawancarai narasumber yang berasal bersuku Sunda yang berbahasa ibu Sunda. akan rumit kalau dia menyebutkan "p" dan saya menuliskannya "p" juga. paham? jadi, begini, kita pahamlah terkadang orang Sunda itu sulit dimengerti kalau sudah ngomong "p", "f", dan ...